Jumat, 05 November 2010

Nov 5 (merapi ooh merapi)

Aku terbangun pagi ini. Ku lihat handpone, ada 3 pesan masuk, 2 diantaranya dari mama aku. 2 pesan itu isinya sama pd intinya, menanyakan apakah aku sudah bangun dan memberitahuku kondisi di gombong yang pagi itu diguyur hujan pasir yg cukup deras. Tak puas dengan isi pesan yang dikirim mamaku, akupun mencoba mengecek jejaring social. Kubuka situs facebook, disitu hamper semua teman-temanku membicarakan keadaan gombong dan juga jogja. Melihat timeline twitter pun isinya sama, lagi berita tentang meletusnya kembali merapi dini hari tadi.
Kubalas pesan mamaku, “iy mah?y ati2 aja mah.berdoa.erni sekolah?” mamaku,”sekolah,org lg tuc”.
Tak lama, adekku sms,”gelap banget”.
Kubalas,”brgkt sekolah?”
Dia bales,”iya,ni lg d angkot.” Aku,”ya udah ati2.berdoa.”
Hari ini aku terus mengupdate berita tentang merapi dan imbasnya itu, entah langsung dr jogja atau dr mamaku di gombong. Bahkan saking penasarannya, tak puas membaca berita di timeline, baru beranjak dari tempat tidur, kunyalakan notebook kesayangan dan kucolokkan modemku. Aku streaming berita pagi di 2 stasiun swasta.
seharian aku mencari update tentang bencana itu. ku lihat beberapa gambar korban merapi itu. desa-desa yang tadinya (pasti) asri sekarang terlihat seperti kota mati. tertutup material vulkanik merapi. korbanpun terus berdatangan. berikut beberapa gambar korban merapi. mengenaskan. terharu melihatnya.
Petugas mengevakuasi pengungsi Gunung Merapi di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Jumat (5/11)

Rencana hari ini yang tadinya ingin menyelesaikan tugas pun gagal.
Berita itu hanyalah alibi untuk tidak menyelesaikan tugas-tugasku. Sebenarnya, pemicu utamanya adalah MALAS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar