Minggu, 28 November 2010

seuntai kata untuk "persahabatan"

Dan seorang remaja berkata,
Bicaralah pada kami tentang Persahabatan.
Dan dia menjawab:
Sahabat adalah keperluan jiwa, yang mesti dipenuhi.
Dialah ladang hati,
yang kau taburi dengan kasih dan kau tuai dengan penuh rasa terima kasih.
Dan dia pulalah naungan dan pendianganmu.
Kerana kau menghampirinya saat hati lupa dan mencarinya saat jiwa mahu kedamaian.

Bila dia berbicara, mengungkapkan fikirannya,
kau tiada takut membisikkan kata Tidak
di kalbumu sendiri, pun tiada kau menyembunyikan kata Ya.

Dan bilamana dia diam,hatimu berhenti dari mendengar hatinya;
kerana tanpa ungkapan kata, dalam persahabatan,
segala fikiran, hasrat, dan keinginan dilahirkan bersama dan dikongsi,
dengan kegembiraan tiada terkirakan.

Di kala berpisah dengan sahabat, tiadalah kau berdukacita;

Kerana yang paling kau kasihi dalam dirinya,
mungkin kau nampak lebih jelas dalam ketiadaannya,
bagai sebuah gunung bagi seorang pendaki,
nampak lebih agung daripada tanah ngarai dataran.

Dan tiada maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan.

Kerana cinta yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya,
bukanlah cinta,
tetapi sebuah jala yang ditebarkan: hanya menangkap yang tiada diharapkan.

Dan persembahkanlah yang terindah bagi sahabatmu.
Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah dia mengenali pula musim pasangmu.
Gerangan apa sahabat itu jika kau sentiasa mencarinya, untuk sekadar bersama dalam membunuh waktu?

Carilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu!
Kerana dialah yang bisa mengisi kekuranganmu, bukan mengisi kekosonganmu.
Dan dalam manisnya persahabatan,
biarkanlah ada tawa ria dan berkongsi kegembiraan..
Karena dalam titisan kecil embun pagi,
hati manusia menemui fajar dan ghairah segar kehidupan.
by: Kahlil Gibran

Jumat, 05 November 2010

Nov 5 (merapi ooh merapi)

Aku terbangun pagi ini. Ku lihat handpone, ada 3 pesan masuk, 2 diantaranya dari mama aku. 2 pesan itu isinya sama pd intinya, menanyakan apakah aku sudah bangun dan memberitahuku kondisi di gombong yang pagi itu diguyur hujan pasir yg cukup deras. Tak puas dengan isi pesan yang dikirim mamaku, akupun mencoba mengecek jejaring social. Kubuka situs facebook, disitu hamper semua teman-temanku membicarakan keadaan gombong dan juga jogja. Melihat timeline twitter pun isinya sama, lagi berita tentang meletusnya kembali merapi dini hari tadi.
Kubalas pesan mamaku, “iy mah?y ati2 aja mah.berdoa.erni sekolah?” mamaku,”sekolah,org lg tuc”.
Tak lama, adekku sms,”gelap banget”.
Kubalas,”brgkt sekolah?”
Dia bales,”iya,ni lg d angkot.” Aku,”ya udah ati2.berdoa.”
Hari ini aku terus mengupdate berita tentang merapi dan imbasnya itu, entah langsung dr jogja atau dr mamaku di gombong. Bahkan saking penasarannya, tak puas membaca berita di timeline, baru beranjak dari tempat tidur, kunyalakan notebook kesayangan dan kucolokkan modemku. Aku streaming berita pagi di 2 stasiun swasta.
seharian aku mencari update tentang bencana itu. ku lihat beberapa gambar korban merapi itu. desa-desa yang tadinya (pasti) asri sekarang terlihat seperti kota mati. tertutup material vulkanik merapi. korbanpun terus berdatangan. berikut beberapa gambar korban merapi. mengenaskan. terharu melihatnya.
Petugas mengevakuasi pengungsi Gunung Merapi di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta, Jumat (5/11)

Rencana hari ini yang tadinya ingin menyelesaikan tugas pun gagal.
Berita itu hanyalah alibi untuk tidak menyelesaikan tugas-tugasku. Sebenarnya, pemicu utamanya adalah MALAS.